Renungan Minggu 17 Agustus 2025

Renungan Katolik untuk Minggu Biasa XVIII/ Tahun C Minggu, 17 Agustus 2025

BACAAN INJIL MATIUS 22:15-21

Inilah Injil Yesus Kristus menurut Matius 22: 15-21

“Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

Maka pergilah orang-orang Farisi, mereka berunding bagaimana mereka dapat menjerat Yesus dengan suatu pertanyaan Mereka menyuruh murid-murid mereka bersama orang-orang Herodian bertanya kepada-Nya: “Guru, kami tahu Engkau seorang yang jujur dan dengan benar mengajarkan jalan Allah. Engkau tidak takut kepada siapa pun juga, sebab Engkau tidak mencari muka. Katakanlah kepada kami pendapat-Mu: Apakah diperbolehkan membayar pajak kepada Kaisar atau tidak?” Tetapi Yesus mengetahui kejahatan hati mereka lalu berkata: “Mengapa kamu mencobai Aku, hai orang-orang munafik? Tunjukkanlah kepada-Ku mata uang untuk pajak itu.” Mereka pun membawa sekeping dinar kepada-Nya. Maka Ia bertanya kepada mereka: “Gambar dan tulisan siapakah ini?” Jawab mereka: “Gambar dan tulisan Kaisar.” Maka kata Yesus kepada mereka: “Berikanlah kepada Kaisar apa yang wajib kamu berikan kepada Kaisar, dan kepada Allah apa yang wajib kamu berikan kepada Allah.”

RENUNGAN

Injil hari ini mengingatkan kita tentang kebijaksanaan Yesus dalam menghadapi pertanyaan yang menjebak dari orang Farisi. Mereka ingin mencari-cari kesalahan, tetapi Yesus memberikan jawaban yang menuntun kita pada pembedaan yang benar: ada hal-hal duniawi yang memang menjadi kewajiban kita, namun ada juga hal-hal rohani yang sepenuhnya menjadi hak Allah.Sebagai orang beriman, kita dipanggil untuk hidup seimbang. Kita tetap harus taat pada kewajiban sosial, hukum, dan negara, tetapi jangan sampai itu membuat kita lupa pada kewajiban yang lebih tinggi: memberikan diri sepenuhnya kepada Allah melalui iman, doa, dan kasih kepada sesama. Hari ini juga bertepatan dengan Hari Kemerdekaan Indonesia. Bacaan Injil ini menjadi pengingat bahwa mencintai tanah air dan memenuhi kewajiban sebagai warga negara adalah bagian dari iman kita. Namun, di atas semuanya, kita harus tetap setia kepada Allah yang memberi hidup dan kemerdekaan sejati. Maka, kemerdekaan bukan hanya bebas dari penjajahan, tetapi juga bebas dari dosa dan keegoisan, supaya kita mampu mengasihi dengan tulus.

DOA

Ya Tuhan, terima kasih atas rahmat hidup dan kemerdekaan yang Engkau anugerahkan. Ajarlah kami untuk setia menjalankan kewajiban kami sebagai warga negara sekaligus anak-anak-Mu. Semoga kami tidak hanya taat pada hukum dunia, tetapi lebih lagi taat pada hukum kasih-Mu. Bimbinglah bangsa kami agar selalu hidup dalam persaudaraan, keadilan, dan damai sejahtera. Amin.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *